Liburan Kedua Hari Raya Lebaran ke Rumah Asep di Binuangeun Banten
Muhammad Iqbal Basri - Kali ini aku ingin melanjutkan kembali cerita yang lalu, liburan kerumah Asep. Pada saat itu aku menepati janjiku untuk datang lagi ke rumah Asep setelah lebaran yang telah aku janjikan sebelumnya.
Melanjuti silaturahmi yang kedua, libur Idul Fitri ke rumah Asep. Asik jalan-jalan lagi, pasti seru liburan lebaran kali ke rumah Asep lagi, rindu suasana pantai di sana. Makan ikan, ke pasar pelelang ikan dan berkeliling ke seluruh pantai yang ada di sana.
Melanjuti silaturahmi yang kedua, libur Idul Fitri ke rumah Asep. Asik jalan-jalan lagi, pasti seru liburan lebaran kali ke rumah Asep lagi, rindu suasana pantai di sana. Makan ikan, ke pasar pelelang ikan dan berkeliling ke seluruh pantai yang ada di sana.
Awal cerita perjalanan
Setelah H+2/+3 Lebaran, sekitar pada tanggal 20 Juli 2015 lalu. Aku berangkat lagi ke rumah Asep sekaligus lebaran di sana dan ingin bertemu lagi dengan keluarga Asep terutama ibunya.
Berangkat sekitar jam 8 pagi karena khawatir di sana takut macet dan supaya bisa lebih cepat ke Terminal Pakupatan, Serang karena jadwal keberangkatan bus menuju ke Binuangeun segera datang sekitar pukul 12:00 siang.
Untung saja tidak terjadi kemacetan pada saat itu memang jalur mudik volume kendaraan sudah begitu berkurang karena sejak dari awal aku sudah mengira waktu mudik pada waktu sebelum lebaran dan H+3 di pastikan jalan Tol tampak lancar.
Setibanya di Terminal Pakupatan kurang lebih pukul 10:00 WIB, sambil menunggu aku bisa beristirahat sejenak di sana. Nah..setelah menunggu hingga pukul 12:30 WIB lewat Bus Damri tiba.
Bus Damri yang aku lewati jurusan Cikotok jadi setelah itu aku turun di Bayah atau Malingping sebelum itu juga aku mengabari Asep dulu untuk bisa jemput aku turun di sekitar Alun-alun Kota Malingping "begitu dalam perintahnya Asep, untuk posisi jemputnya".
Bedanya dibandingkan dengan perjalanan pertama kalinya lewat jalan Saketi, sekarang ini melewati Gunung Kencana-Cileles dan seterusnya, tetap sama melewati Baros dan Pandeglang Raya.
Pertigaan Gunung Kencana, Lebak Banten |
Dalam perjalanan di wilayah Gunung Kencana hingga Malingping ternyata juga sama akses jalan yang dilewati rusak cukup parah banyak truk dan mobil-mobil besar melewatinya yang tentunya dapat merusak ruas-ruas jalan. Setelah itu melewati kawasan Perkebunan Kelapa Sawit milik PTPN (PT Perkebunan Nusantara) VIII Kertajaya,Lebak Banten.
Perjalanan kurang lebih dari jam 13:00 WIB sampai dengan jam 15:30 WIB lewat tiba di tujuan (Alun-alun Malingping), seingatku waktu itu aku turun di pertengahan Pasar Malingping. Tiba di sana aku langsung telepon buat mengabari Asep, agar dia langsung jemput aku di Pasar Malingping.Tiba di Malingping
Sambil menunggu dijemput Asep, karena si Asep masih dalam perjalanan untuk menjemput aku sehingga mau tak mau aku menunggu terlebih dulu di Malingping. Ditambah kondisi menjadi lapar dan haus dan aku putuskan selanjutnya membeli beberapa snack dan minuman di salah satu minimarket sekitar situ.
Tak lama kemudian akhirnya si Asep tiba juga, kemudian dia mengajakku sholat Ashar dulu di Masjid Agung Baiturrahman Alun-alun Malingping.
Masjid Agung Baiturrahman Alun-alun Malimping |
Tiba di Pantai Binuangeun
Sorenya kami melanjutkan kembali ke pantai, menikmati keindahan pantai dan desiran ombak yang cukup tenang dan deruan angin yang cukup kencang menerpa wajah yang cukup sejuk beraroma air laut.
Selama berlibur kami tak pernah diam, selalu berkeliling jalan-jalan, pada malamnya kami lanjut ke Alun-alun Malingping dan di sana katanya ada Pasar Malam gitu.
Di perjalanan, Asep memperkenalkan kuliner khas sana katanya "Bakso Ikan" yang menjadikan ciri khas di sana dan menjadi makanan favorit wisatawan dan warga lokal.
Bakso Ikan Binuangeun yang sangat terkenal |
Bakso ini terbuat dari ikan tongkol yang menurut aku rasakan sih begitu. Menurut pendapat yang lain juga ada yang terbuat dari Ikan Tenggiri, Ikan Pari, dan masih banyak lagi.
Apalagi jika disantap dan ditemani dengan Es Gula Merah yang menyegarkan, andaikan ini bisa dinikmati di siang hari pasti sangat menyegarkan. Memang paling cocok diminum siang-siang sambil makan bakso ikan.
Alhamdulillah akhirnya perut kenyang heheh...selanjutnya, kami terus melanjutkan jalan-jalan keliling kota Malingping hingga kami menikmati kembali es buah di Alun-alun Malingping.
Mata sudah terasa ngantuk, akhirnya kami memutuskan untuk pulang ke rumah. Ternyata suasana malam di wilayah sana sangatlah tenang dan sepih beda dengan di Jakarta dalam 24 jam non stop tak pernah hentinya dari keramaian aktivitas orang kota lakukan.
Beda dengan di sana, sekitar di atas pukul 21:00 WIB suasana sudah semakin sepih dan kurangnya aktivitas. Mungkin karena di pedesaan beda kali ya dibandingkan dengan perkotaan yang selalu ramai 24 jam.
Menikmati keindahan Pantai yang ada di sekeliling
Paginya, sekitar pukul 10:00 WIB aku diajak jalan ke Pantai Kembang Ranjang lewat belakang rumahnya Asep yang jaraknya tidak jauh sekitar 200 M.
Oh my God, betapa indahnya pantai ini..lautan yang biru memanjakkan mata. Suasana sepih dan pokoknya. It was Amazing !
Menikmati di pesisir pantainya, hingga aku berenang sekitar pesisir di tambah ombaknya pada saat itu cukup tenang dan cuacanya juga sangat bersahabat walaupun panas sinar matahari terang benderang yang menjadi ciri khas di pantai yaitu bisa seharian berjemur.
Pantai Kembang Ranjang |
Di dasar pantai tersebut yang kurasakan terasa ada batu karang biasanya juga di pantai lainnya memiliki dasar pasir laut, karena bagian yang aku pijak adalah masih bagian dari pesisir dangkal nanti pada waktu memasuki sore hari pantai tersebut akan surut dan terlihat dasarnya.
Sementara kami pulang dulu karena sudah terlalu siang dan lanjut makan siang bersama keluarga Asep yang membuat kedekatanku dengan mereka, orang-orangnya baik dan juga ramah.
Sorenya aku menunggu untuk melihat tadi yang katanya ketika sore akan surut dan terlihat dasar pantai. Saat di sana, ternyata benar setelah melihat kesana suasananya semakin indah dan luar biasa terlihat.
Ke esokkan paginya, aku bakar ikan bersama teman-teman kakaknya Asep dan mereka juga menginap berbarengan bersamaku tapi mereka lebih dulu datang. Ternyata bukan cuman aku yang jauh-jauh datang ternyata mereka rela datang jauh dari Sukabumi.
Aku kemudian makan ikan bakar tadi bersama-sama, karena semuanya sudah kenyang walaupun ikannya masih tersisa banyak. Aku sigap saja tuh ikan bakarnya kebetulan aku paling suka dengan ikan hehehe...
Nanti sore kami berencana mau jalan-jalan lagi berkeliling pantai bersama mereka, kami konvoi bersama hingga tiba ditempat pantai yang pas yaitu Pantai Karang Seke.
Banyak wisatawan dan warga lokal yang asyik berlibur kesini, banyak anak-anak warga lokal yang berenang dan aku perhatikan ternyata mereka sambil mencari ikan-ikan kecil,kepiting,siput dll.
Tak lupa juga di sana tentunya aku mengabadikan foto-foto dan selfie, karena di sana memiliki pemandangan yang sangat indah dan semakin cocok dengan background pemandangannya.
Kemudian, kami melanjutkan kembali hingga menjelang sebelum magrib kami ke Pantai Sawah Kabayan. Nah inilah yang ditunggu-tunggu ketika air laut surut akan terlihat dasar lautnya yang menyerupai seperti sengkedan yang ada di persawahan.
Pantai Sawah Kabayan |
Benar-benar pemandangan yang luar biasa, warga sana tentunya dengan peduli menjaga kelangsungan hidup ekosistem alam laut. Dengan menjaga kebersihannya hingga pola cara penangkapan hasil lautnya yang dilakukan dengan cara efisien dan tradisional.
Hari sebelum besok aku balik, masih memiliki waktu aku hampir lupa yang katanya di wilayah sana Pusat Pelelangan Ikan/ PPI Binuangeun aku mencoba kesana dan melihat-lihat.
Namun sangat disayangkan, saat ke sana waktu yang tidak tepat karena aku ke sananya menjelang sore karena tidak adanya kegiatan pelelangan harusnya pagi-pagi buta untuk bisa melihatnya.
Tak apa, walaupun tidak ada aktivitas pelelangan yang penting masih ada beberapa penjual yang masih menjajakannya. Akhirnya aku hanya membeli ikan saja karena aku coba pikir-pikir membeli yang lainnya khawatir nanti bau amis soalnya untuk besok nanti membutuhkan perjalanan waktu yang lama.
Sehabis beli ikan, kami ke pasar yang lokasinya tak berada jauh dari tempat pelelangan tadi. Mencoba melihat-lihat dan aku beli tas selempang rajutan lumayanlah, buat oleh-oleh di Jakarta nanti hehehe...
Saat di rumah Ibunya Asep memutuskan ikan yang tadi aku beli dibuatkan pepais/pepes Ikan sehingga dalam perjalanan ikannya jadi tidak bau amis di bis dan akhirnya diolah saja. *ide yang bagus juga Ibunya Asep*. Setelah jadi pepaisnya tadi aku coba satu, dan ternyata maknyussss... (ala Bondan Winarno) hahahaha..
Tak terasa liburanku telah usai, padahal aku masih betah dan tak ingin beranjak pulang, namun aku kan memiliki rumah dan harus pulang dan juga sudah dijanjikan sebelumnya ke mamah bahwa aku hanya butuh waktu berlibur hanya sekitar 3 hari.
Setelah kami menikmati berlibur bersama, banyak kesenangan pastinya. Mendapatkan tali silaturahmi dan yang pasti. Ini adalah moment yang sangat berharga yang pernah aku dapatkan walaupun belum menikmati lebih nikmat lagi yang sekarang ini.
Sekarang ini, sangat disayangkan aku jadi tak pernah menjajakkan kaki untuk berlibur ke sana karena memiliki kesibukan yang padat. Dan Asep juga sekarang ini dia juga punya kesibukan yaitu sekarang dia sudah mendapatkan kerja. Dan yang pasti juga sangat sulit untuk memberikan janji dan waktu yang pas untuk berlibur kesana lagi bersama dia.
Pokoknya, next time jika punya waktu luang aku akan usahakan untuk menyempatkan berlibur kesana lagi karena aku sudah sangat merindukan suasana disana. Apalagi keindahan pantainya yang tidak pernah dilupakan, akan terus selalu ingat betapa birunya air laut di sana. Tidak tahu kalau sekarang ini apakah masih bagus atau tidak?
Terima Kasih banyak untuk semua terutama untuk kamu Asep, dan juga semua keluarga Asep, serta semuanya yang ikut bergabung dalam keseruan selama berlibur lebaran pada tahun itu.
So,because that! I prefer about the beach recently.
Asik jalan terus haha
ReplyDelete