Lumayan, Berangkat Kerja Naik Jak Lingko Gratis


Muhammad Iqbal Basri - Awalnya juga sempat bingung, bekerja di tengah kota soal akses kendaraan umumnya. Terutama untuk kendaraan berangkat kerja.

"Bingung kenapa?"

Pertama, aku belum punya motor sendiri. Jadi masih memanfaatkan kendaraan umum yang tersedia di Ibu Kota Jakarta ini.

Kedua, ada yang bilang kenapa tidak naik ojol (ojek online) saja? Sebenarnya mau saja. Coba kamu perhatikan masalahnya apa? Soal ongkos, coba setiap hari kalo setiap hari berangkat & pulang kerja naik ojol kan mahal di ongkos.

Apalagi jatah ongkos dari sebagian gaji juga terbatas. Masa uang gaji habis cuman karena ongkos saja kan tidak lucu, kapan bisa nabungnya?

Awalnya naik Minitrans 8K


Ketiga, berhubung di tempat lokasi kerjaku ini di Roxy. Jadi bisa naik Minitrans 8K jurusan Batusari - Tanah Abang, namun. Sayang banget armada ini tidak lewat Roxy (dia lewat fly over atas) karena lokasi Roxy itu berada di bawah fly over.

Jadi hanya bisa turun di halte RS Sumber Waras, setelah itu jalan kaki. itu pun jauh banget kalau jalan kaki jaraknya sekitar kurang lebih 400 meter, sebenarnya banyak angkot yang lewat putaran kolong fly over Roxy. Tanggung banget rasanya kalau naik angkot, no proble kalau harus memilih jalan kaki.

Masih bisa dipertimbangin kalo soal ini, soal waktu masih bisa diatur. Kalau jalan kaki menurutku tidak masalah, bagiku ini hitung-hitung ada kesempatan buat olahraga.


Yang jadi masalahnya adalah jika mau memanfaatkan armada ini harus sabar menunggu dan harus rajin lihat jadwal setiap perjalanan bus ini di trafi.

Pengalaman, pernah harus menunggu selama 30 menit lebih. Bayangkan jika kamu berangkat kerja naik bus ini, yang ada bisa telat. Kurang tahu kalau pagi-pagi apa banyak yang lewat bus ini?

Soalnya aku biasa naik Minitrans di atas jam 9 pagi, itupun juga terkadang untung-untungan bisa dapat waktu nunggunya cepat.

Akhirnya sekarang naik Jak Lingko


Setelah mengetahui lagi, sambil berangkat dan pulang suka melihat kondisi jalan dan tidak sengaja melihat ada jenis angkot baru lewat kolong fly over Roxy di antaranya ada Jak 07 (Tanah Abang - Grogol), Jak 30 (Meruya - Grogol Via Roxy), Jak 54 (Grogol - Benhil) dan juga Jak 56 (Srengseng - Grogol).


Angkot tersebut semua berasal dari pemberhentian terakhirnya dari Terminal Grogol, kemudian mereka melanjuti perjalanan ke tujuan berikutnya melewati kolong fly over Roxy mutar balik.

Jak 56 ini karena aku pernah lihat dia lewat sepanjang Jl. Kyai Haji Taisir, Palmerah. Coba cari tahu rute mana saja yang dilewatinya?

Rute perjalanan Jak-56

Ternyata benar, Jak 56 ini salah satunya melewati Jl. Kyai Haji Taisir karena berhubung rumahku dekat banget di Jl. Kyai Haji Taisir yang aksesnya melewati Jl. Haji Muala dari rumah ke Jl. Haji Senin kurang lebih sekitar ±200 meter saja.

Lalu banyak yang bilang kalau mau naik Jak Lingko katanya harus pakai kartu khusus kalau tidak punya tidak boleh naik. Pantes saja kalau lihat angkot ini lewat selalu sedikit penumpangnya.


Terus bagaimana padahal aku tidak punya kartu khusus dari Jak Lingko? akhirnya dapat info dari teman kalau naik angkot jak lingko katanya bisa pakai kartu e-money jenis Jak Card dari Bank DKI.

Berhubung kebetulan banget aku punya kartu Jak Card dari Ragunan, berhubung penasaran apakah bisa ya pakai kartu kartu Jak Card Ragunan?

Jakcard Ragunan
Penarasan, ya sudah akhirnya aku coba naik Jak 56 naik dari Jalan Kyai Taisir aku coba berikan kartu Jak Card Ragunan ke Pak Supirnya. Awalnya sempat panik karena Pak Supirnya bukannya melakukan Tap in dia malahan memastikan kartuku itu sambil dilihat-lihat dulu karena gambarnya beda dibanding dengan kartu Jak Lingko.

Pas dicoba, tinnnnnn...suara tap in pertama dan kemudian tiiiin...suara tap out dan akhirnya bisa. Alhamdulillah...lega rasanya pas lihat. Bukannya kenapa takut saja tiba-tiba supirnya kalau lagi galak atau rese tiba-tiba turunin penumpangnya di tengah jalan.

Mesin Tap in/out Jak Lingko
Padahal kenyataan aslinya tidak seperti yang dibayangkan kok, semua pelayanan di Jak Lingko ini dilakukan dengan cara baik, aman, sopan dan terintegrasi. Dan tentunya sudah dilatih juga untuk tata kesopanan terhadap setiap penumpang yang naik.

Jadi tidak ada lagi yang namanya semacam supir-supir nakal, kasar dan juga tidak mematuhi aturan. Itu yang membuat banyak penumpang lainnya takut, tidak nyaman dan bahkan enggan untuk berani naik angkot lagi.

Sekarang ini lebih sering naik angkot jak lingko dibandingkan naik angkot reguler, alasannya karena aman, dan juga hemat ongkos.

0 Response to "Lumayan, Berangkat Kerja Naik Jak Lingko Gratis"

Post a Comment