Kisah Pilu- Makan Daging Setiap Satu Tahun Sekali

Muhammad Iqbal Basri - Kali ini pengalamanku yang pernah kurasakan sebelumnya, Idul Adha yaitu lebaran haji yang sering kali setiap tahunnya mengadakan pemotongan hewan kurban yang dirayakan oleh umat muslim di seluruh dunia.

Kisah pilu, yang kurasakan ketika hadir pada hari raya tersebut adalah waktu yang paling aku nantikan.

Dibagikan sekantong beberapa daging kurban dari tetangga dan donatur yang mengorban, baik dibagikan secara langsung, dibawakan, atau dalam berupa kupon.

Pengambilan dalam berupa kupon, biasanya diberikan oleh donatur Musholla dan Masjid disekitar rumah.

Karena dalam kehidupan ekonomiku yang kurang berkecukupan, beli kebutuhan lainnya saja masih belum berkecukupan, apalagi membeli sepotong daging.

Setelah almarhum ayah meninggal, dalam kehidupan kami mengalami perubahan secara drastis, terutama segi ekonominya.

Baca juga: When I was an Orphaned Without a Father

Demi mendapatkan sekantong daging, aku rela mengantri panjang hanya untuk mengambil sekantong daging yang diberikan donatur Masjid atau Musholla.

Desak-desakan, kaki terinjak, panas-panasan, walaupun diambil ketika sore sekitar jam 3an. Karena pengambilannya di luar.

Biasanya aku yang sering ambil terkadang juga kakakku, untuk mamah yang bagian mengolahnya. Masakan mamah adalah masakan kesukaanku dan yang paling lezat. 

Di buat rendang, dendeng, atau semur, yang sering mamah buat, alhamdulillah walaupun hanya sekali dalam setahun kami bisa merasakan makan daging.

Insya Allah, keberkahan dalam hidup akan terus tetap dirasakan selama masa hidup dijalani, doa dan sabar adalah kuncinya.

Inilah kisah pilu pengalamanku yang pernah kurasakan, tidak pernah sedih dan mengeluh, yang penting selalu tetap bersyukur apa yang telah Allah berikan selama ini.

Baca juga:

• Kisah Baju Bolong Dijadikan Baju Piyama
• Sebenarnya Malu Sampai Sekarang Tidak Bisa Mengendari Motor

Tweet